
Sego Boran, penggalan kata dari sego (nasi) dan boran (wadah dari anyaman bamboo) atau sebangsa bojog, tapi lebih besar ukuranya. Mengapa dinamak
an sego boran, karena Sego-nya ditaruh di boran, makanya disebut Sego Boran. Soal laukpauk macem-macem. Mulai dari bandeng goreng, telur asin, iwak sili, dadar jagung, dadar telur, iwak kothok, Windu tidak luput juga ada tahu,
Lumuran sambal merah khas Sego Boran, tambahan rempeyek dan krawu khas “ndeso” membuat kita akan ketagihan bila sudah merasakan nikmat dan lezatnya hidangan berasal dari racikan warga perantauan ini.
Asal tau aja, gak semua lho orang bisa bikin Bumbu Sambal dan sajian seperti Sego Boran. Beda dengan Soto atau Wingko, kebanyakan warga Lamongan bisa bikin. Tapi soal Sego Boran cuman made in 2 desa yang ada di Lamongan. Desa Kaotan dan desa Sawo yang merupakan tetangga desa kampong. Uiieh…tentunya khas banget
Soal waktu, para penjual sego ini selalu ada, asal kamu tau tempat2 mangkalnya. Seperti di Jl. Basuki Rahmad (Rangge), Pasar Lamong Raya, Pasar Kidul Sarirejo, Perumnas Made de-el-el. jangan sampai kamu cari Sego boran di warteg, depot, atau rumah makan, disini jualnya pun unik, selalu dipinggir jalan. Di Kampoeng asalnya pun gak bakalan ada, karena sudah menjadi tradisi kalo Sego Boran ini di jual luar tempat asal pembuatanya (Kampong pabriknya). Jadi kalo pas laper, gak usah kuatir. Boran-Boran akan selalu menunggu kehadiranmu.
Bagi kamu yang gak punya banyak duit, gak usah kuatir. Makanan ini gak bikin kantong kamu kering, alias gak mahal kok. Cuman rogo kocek kantong kamu antara Rp. 3000-5000, itu sudah bikin kamu kenyang dan bisa pilih2 lauk sesukamu. Mau nyoba rasanya….?? Pelesir aja ke Lamongan … !! (cep)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar