Kamis, 11 September 2008

Psycholove Dalam Psikoanalisis

Ngerasain jatuh cinta berjuta rasanya, ngerasain putus cinta sakit rasanya. Itulah suatu hal yang sering dialami oleh kebanyakan orang muda-mudi, memang usia mudah merupakan usia yang paling hot-hotnya bila mengalami perasaan cinta terhadap lawan jenis, karena pada masa ini seseorang mengalami masa pubertas (genital). Masa ini muncul setelah masa laten pada manusia, dalam tahapan perkembangan psikoseksusl seseorang.
Jatuh cinta membuat hati kita berbungah bungah , tetapi sebaliknya putus cinta,duhh sakit bro rasanya. Ya, inilah memang kenyataan yang harus dialami bagi kita yang ingin merasakan jalinan cinta lawan jenis. Bagi mereka yang sering mengalami patah hati, putus cinta terkadang bukan merupakan soal bagi mereka. Karena mereka bisa gonta ganti cewek atau cowok, tapi bagi mereka yang “cinta mati” kadang kalanya sampai dibela-beain gak makan, depresi, stress, ling-long (jawa). Yang jadi pertanyaan sekarang, ngakunya aja “cinta mati” ko masih terjadi putus cinta ce ??
Putus cinta bisa terjadi pada siapa saja, utamanya pada pasangan yang terlalu sibuk dengan dirinya, mementingkan ego sendiri, kurang perhatian pada pasangan atau juga putus cinta karena di duain sama pasangan. Karena ketika kita mencintai seseorang kita punya banyak keinginan, pengen berdua-duaan sama dia, pengen nonton bareng, pengen nyentuh dia, pengen manja-manja’an sama dia, diperhatikan sama dia dan lain-lain. Kalau itu sudah tidak tercipta lagi, maka kemungkinan besar yang akan terjadi adalah putus cinta alias broken heart.
Dalam teori psikoanalisis sigmund freud pada struktur kepribadia manusia ada Id, ego, dan superego. Id merupakan sistem kepribadian yang asli, prinsip kerja id adalah mencari kenikmatan (pleasure principle). Ia berusaha untuk selalu mencari kenimatan dengan berhayal dan berhalusinasi contoh proses primer pada sat kita mencintai seseorang, maka khayalan dan keinginanya selalu berada dekat dengan dia, bermesra-mesraan dll.
Sedangkan pada ego, ia adalah pengendali atas keinginan-keinginan dari id, ego disebut juga eksekutif kepribadian, dalam hal ini ego bekerja untuk memenuhi keinginan-keinginan yang sudah menjadi khayalan id tadi. Contoh id membayangkan berjalan berduaan dengan sang pacar, maka ego akan mencari jalan bagainama agar bisa keluar dan jalan-jalan bareng sang pacar. Yang terakhir adalah superego, ia merupakan kesempurnaan bukan kenikmatan seperti yang ada pada id yang cenderung sebagai penikmat, dikatakan juga superego adalah sebagai pembentuk norma dan aturan. Dalam mencintai seseoran tentunya ada norma-norma dan aturan yang berlaku antar pasangan, contoh saja tidak boleh mencium pasangan, meraba atau yang lain, ini merupakan fungsi dari superego dalam struktur kepribadian manusia.
Secara psikis seseorang yang sedang dimabuk cinta cenderung ingin menyenangkan hatinya, berhalusinasi, berhayal dll. Namun sebaliknya bila lagi putus cinta maka energi positif yang ada pada setiap individu akan menurun dan cenderung menimbulkan energi negatif pada pasangan yang dicintai tadi. Jadi kalo uda berani bermain cinta-cintaan, siap-siap juga ya berani putus cinta. Kamu sendiri uda siap keduanya belum...!!



Tidak ada komentar: